Sabtu, 09 November 2013

LAPORAN PENDAHULUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI



LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI


  1. MASALAH UTAMA
Defisit Perawatan Diri

  1. PROSES TERJADINYA MASALAH
1.      Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhikebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).

2.      Tanda dan Gejala
·         Mandi / hygiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi.
·         Berpakaian / berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan pakaian, menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian. Klien juga memiliki ketidakmampuan mengenakan pakaian dalam, menggunakan kancing tarik, melepaskan pakaian, menggunakan kaos kaki.
·         Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan, mempersiapkan makanan, mengunyah, menangani perkakas, mengambil cangkir atau gelas, cukup makanan denga aman
·         BAB / BAK (toileting)
Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban,memanipulasi pakaian untuk toileting, membersihkan diri setelah BAB/ BAK dengan tepat.
·         Keterbatasan perawatan diri diatas biasanya diakibatkan karena stressor yang cukup berat dan sulit ditangani oleh klien.

  1. POHON MASALAH

                        Resiko tinggi isolasi sosial                  akibat
                                   
Defisit perawatan diri                       core problem

Harga Diri Rendah Kronis                sebab

  1. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1.      Defisit Perawatan Diri
2.      Harga Diri Rendah Kronis
3.      Resiko Tinggi Isolasi Sosial




  1. DATA YANG PERLU DIKAJI
Masalah Keperawatan
Data yang perlu dikaji
Defisit Perawatan Diri
Subjektif :
·      Klien mengantakandirinya malas berdandan
·      Klien mengatakan ingin disuapi makan
·      Klien mengatakan jarang membersihkan alat kelaminnya setelah BAB /BAK

Objektif :
·      Ketidakmampuan mandi / membersihkan diri ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan berbau, kuku panjang dan kotor
·      Ketidakmampuan berpakaian / berhias ditandai dengan rambut acak – acak, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tdk sesuai, tidak bercukur.
·      Ketidakmampuan makan secara mandiri ditandai dengan ketidakmampuan mengambil makanan sendiri, makanan berceceran
·      Ketidakmampuan BAB / BAK secara mandiri ditandai dengan BAB / BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB / BAK.





  1. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Defisit Perawatan Diri

  1. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1.      Tujuan
Klien mampu melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi atau membersihka diri, berpakaian / berhias, makan dan BAB / BAK

2.      Tindakan Keperawatan Untuk Klien
·         Mengkaji kemampuan melakukan perawatan diri meliputi mandi / membersihkan diri, berpakaian /  berhias, makan, dan BAB / BAK secara mandiri
·         Memberikan cara melakukan mandi / membersihkan diri, berpakaian / berhias, makan dan BAB / BAK secara rutin
·         Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengawali masalah kurang perawatan diri

3.      Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga Klien
Keluarga dapat meneruskan melatih klien dan mendukung agar kemampuan klien dalam perawatan dirinya meningkat
Serangkaian intervensi ini dapat saudara lakukan dengan cara sebagai berikut :
·         Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh klien agar dapat menjaga kebersihan diri
·         Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat dan memantu klien dalam merawat klien (sesuai jadwal yang telah disepakati)
·         Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan klien dalam merawat diri.


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah           : Defisit Perawatan Diri
Pertemuan       : Ke-1 (pertama)

  1. PROSES KEPERAWATAN
1.      Kondisi
Klien terlihat bersih, rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan berbau, serta kuku panjang dan kotor. Pakaianklien terlihat kotor, tidak bercukur bagi yang laki – laki dan tidak berdandan bagi perempuan. Klien makan berceceran, selain itu makannya juga tidak pada tempatnya. Klien suka BAB / BAK tidak pada tempatnya dan juga tidak membersihkan diri setelah BAB / BAK.

2.      Diagnosis Keperawatan
Defisit Perawata Diri

3.      Tujuan Khusus / SP 1
·         Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan kriteria sebagai berikut :
a.       Ekspresi wajah bersahabat
b.      Menunjukkan rasa senang
c.       Klien bersedia berjabat tangan
d.      Klien bersedia menyebutkan namanya
e.       Adanya kontak mata
f.       Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
g.      Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya
·         Mengidentifikasi kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB / BAK
·         Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
·         Menjelaskan peralatan yang digunakan untuk menjaga kebersihan diri dan cara melakukan kebersihan diri.
·         Memasukkan dalam jadwal kegiatan klien.

4.      Rencana Tindakan Keperawatan
·         Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
a.       Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b.      Pekenalkan diri dengan sopan
c.       Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
d.      Jelaskan tujuan pertemuan
e.       Jujur dan menepati janji
f.       Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
·         Identifikasi kemampuan kllien dalam melakukan kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB / BAK
·         Jelaskan pentingnya kebersihan diri dengan cara memberikan penjelasan terhadap pentingnya kebersihan diri
·         Jelaskan peralatan yang dibutuhkan dan membersihkan diri, dengan tahapan tindakan sebagai berikut :
a.       Jelaskan alat yang dibutuhkan dan cara membersihkan diri
b.      Peragakan cara membersihkan diri dan mempergunakan alat untuk membersihkan diri
c.       Minta klien memperagakan ulang alat dan cara kebersihan diri
·           Masukkan dalam jadwal kegiatan klien

  1. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
1.      Orientasi
·           Salam Terapeutik
“ Selamat pagi ?, …. Boleh saya kenalan dengan ibu ? Nama saya …. Ibu boleh panggil saya ….saya mahasiswa Keperawatan …. Saya sednag praktek disini dari pukul 08.00 – 13.00 WIB siang. Kalau boleh saya tahu nama ibu siapa, dan senangnya dipanggil dengan sebutan apa ?”
·           Evaluasi / validasi
“ Bagaimana perasaan ibu hari ini ? Bagaimana tidurnya semalam ? Ada keluhan tidak ?”
·           Kontrak
a.       Topik : “ Apakah ibu tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya ?” Menurut ibu sebaiknya kita ngobrol tentang apa?”
Bagaiman kalau kita ngobrol tentang kebersihan diri ?”
b.      Waktu : “ Berapa kira – kira kita bias ngobrol ? ibu maunya berapa menit?”
Bagaimana kalau 10 menit ?” Bisa?”
c.       Tempat : “Dimana kita duduk ? Di teras, dikursi panjangitu, atau dimana ?”



2.      Kerja
“ Berapa kali ibu membersihkan diri dalam sehari ?” Apakah ibu bias berdandan ?” Alat apa yang ibu gunakan saat makan, menggunakan tangan atau sendok ?” Apakah ibu selalu ke kamar mandi jika ingin BAB / BAK ?” Apakah ibu tahupentingnya kebersihan diri ?” Bagaimana cara ibu mmenjaga kebersihan diri ?” Apakah ibu tahu tentang alat – alat yag digunakan untuk membersihkan diri?” Bagaimana kalau kita belajar cara membersihkan diri ?”
Pertama, lepaskan seluruh baju yang digunakan, lalu siramkan air ketubuh secara menyeluruh. Gunakan sabun secara merata pada seluruh bagian tubuh dan bilas sampai bersih. Setelah itu menggosok gigi. Keringkan badan dengan handuk dan ganti pakaian dengan pakaian yang bersih.

3.      Terminasi
·           Evaluasi Subjektif
“ Bagaimana  perasaan ibu dengan obrolan kita tadi ? Ibu merasa senang tidak dengan latihan tadi ?”
·           Evaluasi Subjektif
“ Setelah kita berdiskusi panjang lebar, sekarang coba ibu simpulkan pembicaraan kita tadi ? Coba sebutkan cara menjaga kebersihan diri ?”
·           Rencana Tinda lanjut
“ Kalau ibu sudah tahu cara membersihakan diri nanti saat jam 17.00 ibu praktikkan penjelasan saya tadi.”
·           Kontrak yang akan datang
a.       Topik : “ Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang bagaimana cara menjaga kebersihan mulut ?”
b.      Waktu : “ Kira – kira waktunya kapan ya ?” Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa ?”
c.       Tempat : “ Kira – kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok dimana ya, apa masih disini atau cari tempat lain ?”

Sampai jumpa …























DAFTAR PUSTAKA

Fitria,Nita.2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( LP & SP ) untuk 7 Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi Program S1 Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta

























LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI




OLEH :
WENSESLAUS AMSIKAN
06110276





SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SURYA MITRA HUSADA KEDIRI
2013


LEMBAR PENGESAHAN


Laporan pendahuluan dengan defisit perawatan diri telah disetujui pada:
Hari                 :
Tanggal           :


Mahasiswa,


(Wenseslaus Amsikan)



Mengetahui,

         Pembimbing Lahan,                                               Pembimbing Akademik,


(                                                  )                                (                                             )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar