Jumat, 25 Oktober 2013

evaluasi


PRE PLANNING

PENGOPTIMALAN KADER POSYANDU BALITA DAN LANJUT USIA

DI DUSUN MANYARAN DESA JATI KECAMATAN TAROKAN

KABUPATEN KEDIRI



A.        LATAR BELAKANG  

Pembinaan kesehatan lansia merupakan salah satu kegiatan yang harus terus digalakkan untuk mewujudkan lansia sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Hal ini merupakan suatu upaya menghadapi peningkatan status dan derajat kesehatan rakyat Indonesia yang memberikan dampak pada meningkatnya usia harapan hidup bangsa.

Menilik dari hal tersebut, warga Dusun Manyaran difasilitasi oleh mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) Program Studi Keperawatan (Ners) STIKes Surya Mitra Husada Kediri di Dusun Manyaran Desa jati Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri melaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan balita dan lansia di wilayahnya dengan berbagai rangkaian kegiatan, salah satunya adalah pengoptimalan kader balita dan lansia serta pemeriksaan kesehatan bagi para masyarakat.

B.        RUANG LINGKUP

o    Materi pelatihan yang difokuskan pada Program Minimum Posyandu, termasuk masalah balita dan lansia

o    Materi pelatihan yang ditekankan pada upaya peningkatan kinerja para kader dalam pengelola Posyandu, meliputi peningkatan pengetahuan, pengembangan sikap dan ketrampilan dalam mengelola dan melakukan pelayanan kesehatan dasar dalam Posyandu.







C.        TUJUAN

         1.         Tujuan Umum

Setelah selesai mengikuti Pelatihan Kader Posyandu, diharapkan para Kader Posyandu dapat mengelola dan melaksanakan lima kegiatan di Posyandu.



         2.         Tujuan Khusus

a.       Kader mampu melakukan administrasi Posyandu meliputi: KMS, buku registrasi, pemberian makanan tambahan, buku kegiatan harian, buku kegiatan bulanan, buku tamu, buku pengobatan, dan lain-lain.

b.      Kader mampu memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat di Dusun Manyaran Desa jati Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri.

c.       Kader mampu melakukan kegiatan Posyandu balita Lansia sesuai dengan system kegiatan 5 meja.

D.        NAMA KEGIATAN

Pengoptimalan Kader Posyandu Balita dan Lansia Dusun Manyaran Desa Jati Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri

E.        PELAKSANAAN

1.      PERAN PELATIH UTAMA

a.       Pelatihan Partisipatif akan berjalan baik jika dilakukan dengan kerjasama tim. Pelatih utama memiliki peran memimpin proses belajar pada setiap Pokok Bahasan (PB) dengan langkah-langkah sebagai berikut :

b.       Sesaat sebelum dimulai, pelatih utama mengumpulkan semua media belajar dan bahan yang akan diperlukan selama memandu Pokok Bahasan yang bersangkutan

c.        Menyampaikan Judul, Tujuan dan Waktu yang di perlukan pada setiap Pokok Bahasan (PB) dengan mengacu pada modul pelatihan.

d.       Memandu kegiatan belajar mengikuti langkah-langkah pada setiap Pokok Bahasan (PB) sesuai dengan Modul Pelatihan.





2.      PELAKSANAAN (lanjut)

PERAN PELATIH PENDAMPING

a.       Sementara satu orang menjadi pelatih utama yang memimpin kegiatan belajar, anggota Tim Pelatih lainnya sebaiknya membaur dengan para peserta pelatihan. Beberapa peran Pelatih Pendamping adalah :

b.       Membantu Pelatih Utama yang sedang bertugas apabila diperlukan, misalnya memancing pertanyaan kepada peserta agar lebih aktif berbicara dan mengemukakan pendapatnya

c.        Ikut berdiskusi dengan peserta lainnya agar suasana membaur dan akrab, peserta lebih aktif

d.       Mendampingi kegiatan kelompok kecil, satu pelatih perkelompok jika diperlukan



F.         JENIS KEGIATAN

Posyandu balita :



1.      Menggali permasalahan yang ada di Posyandu

2.      Pelayanan 5 meja

3.      Posyandu.Balita penderita gizi kurang/buruk

4.      PMT

5.      Praktek pelaksanaan posyandu balita



Posyandu lansia :

  1. Sosialisasi tentang pentingnya posyandu lansia
  2. Kontrak pembelajaran pada kader posyandu lansia
  3. Penjelasan tentang tugas 5 meja yang ada di posyandu lansia
  4. Penjelasan tentang cara membaca dan mengisi KMS
  5. Penjelasan tentang cara mengukur tekanan darah dan nadi
  6. Praktek pelaksanaan posyandu lansia





F.     WAKTU DAN TEMPAT

Hari/tanggal          : Rabu, 25 September – 5 Oktober 2013

Waktu                   : Pukul 09.00 - selesai

Tempat                  : Rumah kepala dusun manyaran



G.    SASARAN

Kader Lansia Wilayah Dusun Manyran

H.    PELAKSANA

Mahasiswa Praktek Komunitas dan Keluarga STIKes Surya Mitra Husada Kediri Program Studi Keperawatan Ners di Dusun Manyaran Desa Jati Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri.



I.       METODE

  1. Pencatatan dan Pelaporan
  2. Pemeriksaan Fisik
  3. Health Education / Penyuluhan
  4. Tanya Jawab
  5. Pendekatan Persuasif

J.      MEDIA / ALAT

  1. Buku registrasi balita dan lansia
  2. Kartu status kesehatan balita dan lansia
  3. Lembar indeks katz tingkat kemandirian lansia
  4. Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia
  5. Spignomanometer 3 buah
  6. Stetoskop 3 buah
  7. Alat timbang badan 1 buah
  8. Alat pengukur tinggi badan 1 buah
  9. Temp 1 buah

K.        TEKNIS KEGIATAN\

Posyandu balita

1.      Tugas atau Peran Kader Dalam Kegiatan Posyandu

Posyandu (pos pelayanan terpadu) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh, dari, dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak pada khususnya. Posyandu merupakan bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga kecil bahagia dan sejahtera, dilaksanakan oleh keluarga bersama dengan masyarakat di bawah bimbingan petugas kesehatan dari puskesmas setempat.

Sasaran utama kegiatan posyandu ini adalah balita dan orang tuanya. Sedangkan yang bertindak sebagai pelaksana posyandu adalah kader.

Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Sehingga seorang kader posyandu harus mau bekerja secara sukarela dan ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan kegiatan posyandu, serta mau dan sanggup menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan posyandu (Ismawati dkk, 2010).

Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat Depkes RI memberikan batasan kader : “Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela” (Zulkifli, 2003).

Kader kesehatan adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat, serta bekerja di tempat yang dekat dengan pemberian pelayanan kesehatan (Syafrudin, dan Hamidah, 2006).

Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat. Dalam hal ini kader disebut juga sebagai penggerak atau promotor kesehatan (Yulifah R, dan Yuswanto, 2006).

Kader aktif adalah kader yang selalu melaksanakan kegiatan posyandu dan selalu menjalankan tugas dan perannya sebagai kader (Dinas Kesehatan Tuban, 2005).

Kader tidak aktif adalah kader yang tidak melaksanakan tugas dan perannya sebagai kader posyandu serta tidak rutin mengikuti kegiatan posyandu (Republika, 2005).

2.      Syarat Menjadi Kader Posyandu

a.       Dapat membaca dan menulis

b.      Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

c.       Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

d.      Mempunyai waktu yang cukup

e.       Bertempat tinggal di wilayah posyandu

f.       Berpenampilan ramah dan simpatik

g.      Mengikuti pelatihan-pelatihan sebelum menjadi kader posyandu.

3.      Tugas dan Peran Kader Posyandu

a.       Melakukan kegiatan bulanan posyandu

b.      Tugas-tugas kader posyandu, meliputi :

1)      Menyiapkan alat dan bahan, yaitu alat penimbangan bayi, KMS, alat peraga, LILA, alat pengukur, obat-obat yang dibutuhkan (pil besi, vitamin A, oralit), bahan atau materi penyuluhan.

2)      Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberitahu ibu-ibu untuk datang ke Posyandu.

3)      Menghubungi Pokja Posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa dan meminta mereka untuk memastikan apakah petugas sektor bisa hadir pada hari buka Posyandu.

4)      Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas di antara kader Posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan.



c.       Tugas kader pada hari buka Posyandu disebut juga dengan tugas pelayanan 5 meja, meliputi :

1)      Meja 1, yaitu bertugas mendaftar bayi atau ballita, yaitu menuliskan nama balita pada KMS dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS dan mendaftar ibu hamil, yaitu menuliskan nama ibu hamil pada Formulir atau Register ibu hamil.

2)      Meja 2, yaitu bertugas menimbang bayi atau balita dan mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS.

3)      Meja 3, yaitu bertugas untuk mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.

4)      Meja 4, yaitu bertugas menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dari anak yang bersangkutan dan memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran.

5)      Meja 5, merupakan kegiatan pelayanan sektor yang biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan, PLKB, PPL, dan lain-lain. Pelayanan yang diberikan antara lain : Pelayanan Imunisasi, Pelayanan Keluarga Berencana, Pengobatan Pemberian pil penambah darah (zat besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya.

d.      Kegiatan setelah pelayanan bulanan Posyandu

1)      Memindahkan catatan-catatan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) ke dalam buku register atau buku bantu kader.

2)      Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari Posyandu pada bulan berikutnya. Kegiatan diskusi kelompok (penyuluhan kelompok) bersama ibu-ibu yang rumahnya berdekatan (kelompok dasawisma).

3)      Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan) merupakan tindak lanjut dan mengajak ibu-ibu datang ke Posyandu pada kegiatan bulan berikutnya.

e.       Melaksanakan kegiatan di luar posyandu :

 Melaksanakan kunjungan rumah

Mereka yang perlu dikunjungi adalah :

1)      Ibu yang anak balitanya tidak hadir 2 (dua) bulan berturut-turut di Posyandu

2)      Ibu yang anak balitanya belum mendapat kapsul vitamin

3)      Berat badanny tidak naik 2 (dua) bulan berturut-turut

4)      Berat badannya di bawah garis merah KMS

5)      Sasaran Posyandu yang sakit

6)      Ibu hamil yang bulan lalu dikirim atau dirujuk ke puskesmas

7)      Ibu yang mengalami kesulitan menyusui anaknya

8)      Ibu hamil dan ibu menyusui yang belum mendapat kapsul iodium

9)      Balita yang terlalu gemuk

10)   Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan Posyandu

11)  Langsung ke tengah masyarakat

f.       Melalui tokoh masyarakat atau pemuka agama atau adat

g.      Membantu petugas kesehatan dalam pendaftaran, penyuluhan, dan berbagai usaha kesehatan masyarakat.



Posyandu lansia

  1. Penyuluhan tentang pentingnya posyandu lansia pada kader.
  2. Membuat jadwal pembelajaran pada kader posyandu lansia dengan cara musyawarah.
  3. Menjelaskan tentang tugas 5 meja yang ada di posyandu lansia :

ü  Pencatatan / registrasi data demografi dan data kesehatan lansia (Meja 1)

a.    Lansia menuju meja 1 untuk dilakukan pencatatan / registrasi

b.   Registrasi dilakukan oleh kader difasilitasi mahasiswa, bagian dari registrasi antara lain:

o   Nomor urut

o   Nomor register

o   Nama lansia

o   Jenis kelamin lansia

o   Umur lansia

o   Alamat lansia

c.    Lansia diberikan kartu status kesehatan yang sudah berisi identitas lansia

d.   Lansia menuju meja 2 untuk dilakukan pemeriksaan

ü  Pemeriksaan status kesehatan dan indeks masa tubuh lansia (Meja 2)

a.   Lansia dengan membawa kartu status kesehatan menuju meja 2 untuk dilakukan pemeriksaan oleh mahasiswa dibantu kadek kesehatan anggota Pokjakes. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi:

·      Pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan, sekaligus ditentukan IMT lansia

·      Pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi dan suhu

·      Pemeriksaan fisik yang lain, misalnya gigi, mulut, paru, jantung, dll.

·      Anamnesa keluhan kesehatan lansia

b.    Semua hasil pemeriksaan ditulis ke dalam kartu status kesehatan lansia di ikuti pembubuhan tanda tangan pemeriksa

c.    Dilakukan pengisian KMS oleh petugas

d.   Lansia menuju meja 3 untuk dilakukan penilaian kemandiriannya dengan tetap membawa kartu status kesehatan dan KMS.

ü  Penilaian indeks katz / kemandirian lansia (Meja 3)

a.   Lansia menuju meja 3 untuk dilakukan penilaian tingkat kemandiriannya oleh   mahasiswa.

b.  Dilakukan pencatatan tingkat kemandirian di kartu status kesehatan lansia

c.  Diinformasikan kepada lansia akan ketidakmandiriannya di bidang tertentu untuk selanjutnya diberikan HE untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

d.  Lansia menuju meja ke 4 untuk dilakukan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan sambil tetap membawa kartu status kesehatan dan KMSnya..

ü  Penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan Lansia (Meja 4)

a.  Lansia menuju meja 4 untuk dilakukan penyuluhan oleh mahasiswa dan pemberian makanan tambahan oleh kader kesehatan anggota Pokjakes.

b.  Penyuluhan atau Health Education yang dilakukan secara individual sesuai dengan permasalahan lansia secara umum, khusus dan merujuk pada ringkat kemandirian lansia.

c.  Lansia menuju meja 5 untuk diberikan pelayanan kesehatan yaitu pengobatan.

ü  Pelayanan Kesehatan (Pengobatan) Lansia (Meja 5)

a.  Lansia menuju meja 5 untuk diberikan pengobatan dengan menunjukkan kartu status kesehatannya kepada dokter / petugas.

b.  Dokter / petugas memberikan obat sesuai dengan keluhan lansia.

c.  Kartu status kesehatan lansia disimpan oleh petugas sebagai data simpanan, sedangkan KMS dibawa oleh Lansia.

K.    EVALUASI

         1.         Diharapkan sejumlah 8 kader balita dan lansia hadir dalam pengoptimalan kader posyandu lansia.

         2.         Dapat dibentuk susunan pengurus posyandu balita dan lansia.

         3.         Para peserta pelatihan mengikuti acara dari awal sampai akhir.

         4.         Para peserta pelatihan diharapkan mampu mengerti dan memahami tugas dari 5 meja dalam posyandu balita dan lansia.

         5.         Para peserta pelatihan diharapkan mampu menerapkan hasil pelatihan kader dalam pelaksanaan posyandu balita dan lansia.
























LAPORAN HASIL KEGIATAN

PENGOPTIMALAN KADER POSYANDU BALITA DAN LANSIA

DI DUSUN MANYARAN DESA JATI KECAMATAN TAROKAN

KABUPATEN KEDIRI



I.         PELAKSANAAN

Kegiatan pengoptimalan kader posyandu balita dan lansia Dusun Manyaran Desa jati Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri.

dilaksanakan pada :

Hari/tanggal    : Rabu, 25 September – 5 Oktober 2013

Waktu             : 09.00 – selesai

Tempat            : Rumah Kepala dusun manyaran

Peserta             : 8 orang



II.      HASIL



1.      Susunan pengurus Posyandu balita dan lansia di Dusun Manyaran Desa jati Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri.

Ketua              :

Anggota          : -

                      

2.      Pembagian tugas 5 meja posyandu lansia

Meja I              : 

Meja II            :

Meja III           :

Meja IV           :

Meja V            : Petugas Puskesmas



3.   Menjelaskan tentang tugas 5 meja yang ada di posyandu balita dan  lansia :

Sebagian besar kader sudah mengerti dan memahami tentang tugas 5 meja yang telah dijelaskan hanya beberapa orang saja (3orang) yang masih bingung dengan tugas kader di meja 3

4.   Penjelasan tentang cara membaca dan mengisi KMS

Setelah dijelaskan, semua kader sudah mengerti cara membaca dan mengisi KMS lansia

5.   Penjelasan tentang cara mengukur tekanan darah

Dari penjelasan dan pelatihan cara mengukur tekanan darah, ada 3 orang kader yang mendekati benar cara mengukur tekanan darah kemudian dari 3 orang tersebut ditest lagi untuk mengukur tekanan darah salah satu orang dan hasilnya ditulis pada secarik kertas tanpa memberitahukan pada orang lain. Dari test tersebut didapatkan satu orang yang benar dalam mengukur tekanan darah, kemudian orang tersebut ditempatkan di meja 2.

6.   Pertanyaan

  Berapa nilai normal denyut nadi untuk lansia ?

Jawaban : 60 – 100 x / menit

  Berapa nilai normal tekanan darah untuk lansia ?

Jawaban : 120 – 140  mmHg

                          60 - 90

  Bagaimana cara menentukan status gizi (IMT) lansia ?

Jawaban : Dengan melihat pada grafik IMT, hubungkan titik tinggi badan dan berat badan lalu buat garis pertemuan dari dua titik tersebut.

  Siapa saja yang termasuk dalam kategori A,B dan C pada KMS ?

Jawaban :

o   Yang termasuk kategori A adalah lansia mandiri artinya lansia tersebut mampu melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri/tanpa bantuan orang lain.

o   Yang termasuk kategori B adalah lansia dimana dalam melakukan kegiatan sehari-hari menggunakan bantuan sebagian dari orang lain misalnya, untuk makan lansia tersebut harus diambilkan oleh keluarga.

o   Yang termasuk kategori C adalah lansia dimana dalam melakukan semua kegiatan sehari-hari menggunakan bantuan total dari orang lain misalnya, untuk makan, lansia tersebut harus diambilkan dan disuapi oleh keluarga.



7.   Praktek pelaksanaan posyandu lansia

Pada praktek pelaksanaan posyandu balita dan lansia (uji coba) masing-masing kader umumnya sudah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan tugas dari 5 meja, akan tetapi pencatatan dan pengukuran tekanan darah masih perlu latihan terus sehingga pencatatan dan pengukuran tekanan darah untuk satu lansia tidak membutuhkan waktu terlalu lama. Yang menjadi lansia adalah salah satu mahasiswa PKL Komunitas dari STIKes Surya Mitra Husada Kediri